Sablon Plastisol: Jenis, Alat, Proses Serta Kelebihan Dan Kekurangannya

Pengertian sablon

Sablon adalah salah satu kata yang sangat familiar di industri fashion. Sablon menawarkan berbagai variasi dalam pembuatan kostum dan aksesoris. Jadi apa sebenarnya template itu? Sablon adalah kata yang diserap dalam bahasa Belanda. Sablon awalnya berasal dari kata sjabloon. Dalam bahasa Belanda, kata ini mengacu pada template atau templat.

Berdasarkan kata-kata ini, Anda juga bisa mendapatkan arti sablon. Dalam arti penyerapan, kata sablon memiliki arti dari cetakan yang dibuat menggunakan template. Template ini mengacu pada alat yang digunakan untuk mencetak: screen atau layar sablon.

Jenis-jenis sablon yang paling banyak diminati

Jika Anda secara khusus ingin memesan sablon kustom, ada baiknya Anda mengeahui terlebih dahulu mengenai jenis-jenis sablon.

Berikut beberapa jenis sablon kaos terbaik yang banyak diminati atau digunakan.

  • Sablon rubber
  • Sablon plastisol
  • Sablon pigmen
  • Sablon discharge
  • Sablon plascharge
  • Sablon glow in the dark
  • Sablon Highdensity
  • Sablon puff
  • Sablon caviar
  • Sablon photopia
  • Sablon thermochromic
  • Sablon reflektif
  • Sablon efek aspal
  • Sablon DTG
  • Sablon DTf
  • Sablon polyflex
  • Sablon Flocking
  • Sablon Glitter
  • Sablon DST
  • Sublime

Selain yan disebut diatas sebetulnya masih ada lagi, sablon terus mengalami perkembangan serta inovasi. Baik dari hasil, jenis , efek ataupun peralatan sablon itu sendiri.

Peralatan yang digunakan untuk sablon plastisol

Ada beberapa peralatan sablon yang diperlukan dalam proses sablon. Salah satunya adalah screen. Screen adalah alat yang digunakan sebagai cetakan. Screen ini juga dikenal sebagai monil dalam dunia sablon. Monil adalah salah satu hal yang berpengaruh pada kualiatas atau hasil sablon. Sebab monil mempunyai beberapa jenis dan mempunyai fungsi yang berbeda. Selain monil proses sablon juga membutuhkan peralatan lain, seperti:

  1. Meja sablon
  2. Meja afdruk
  3. Screen
  4. Rakel
  5. Coater
  6. Pengering
  7. Heat press
  8. Emulsi (obat afdruk)
  9. Cat Sablon
  10. Pengental cat atau pengencer (reducer/retarder)
  11. Lem meja
  12. Minyak goreng atau solar
  13. Skrup , Obeng dan besi T
  14. Sabun penghilang minyak (papa lemon)
  15. Minyak M3
  16. Pemutih pakaian (pelebur skreen)
  17. Semprotan burung
  18. Kertas HVS atau astralon (alas press)
  19. Lakban
  20. Spatula
  21. Kain atau Kaos

Langkah-langkah sablon plastisol

Setelah persiapan alat sablon manual selesai, berikut langkah-langkah proses sablon manual.

  • Persiapkan alat
  • Siapkan design, pisah warna sesuai jumlah warna design lalu print hitam putih
  • Oles screen dengan emulsi atau obat afdruk lalu keringkan sampai merata
  • Lakukan proses afdruk, kertas yang telah di print basahi dengan minyak goreng atau solar. Bisa menggunakan meja afdruk atau cahaya matahari
  • Basahi screen yang sudah di afdruk dan gunakan busa serta sabun penghilang minyak. Lalu semprot screen menggunakan semprotan burung sampai membentuk gambar design yang diprint.
  • Kemudian keringkan screen, dan lapisi lakban setiap sisi bagian dalam screen. Cek screen untuk menjaga kebocoran pada screen.
  • Pas kan posisi skreen pada meja sablon agar gambar yang akan dicetak presisi dan pas dengan objek yang akan disablon. Lalu kencangkan screen agar tidak bergeser.
  • Trial terlebih dahulu sebelum cetak banyak, cek ukuran gambar di kaos, cek warna serta hindari kebocoran pada screen.
  • Mulai proses sablon di kaos, untuk hasil yang maksimal biasanya di lakukan 3x naik cetak. Agar serat bahan tertutup sempurna oleh cat sablon serta mendapatkan warna yang solid.
  • Keringkan hasil sablon sampai merata dan kering
  • Setelah selesai sablon, press kaos yang telah disablon menggunakan alas kertas HVS agar matang dengan sempurna dan mempunyai tekstur sablonan yang halus.
  • Selesai

Keunggulan sablon plastisol

  • Warna tinta sablon sangat bervariasi, namun umumnya hasil sablon plastisol lebih tahan lama dibandingkan yang lain, dan tidak cepat pudar.
  • Jenis tinta sablon yang tersedia sangat bervariaif, seperti HD, GID dan Plascharge, yang semuanya dapat dilakukan dengan menggunakan teknik sablon manual.
  • Biaya produksi massal sangat rendah dibandingkan dengan sablon digital.

Kekurangan sablon plastisol

  • Proses tidak semudah sablon digital, sablon digital lebih tidak praktis dan tidak membutuhkan banyak tenaga kerja dan peralatan. Sementara teknik sablon manual harus mempunyai skill dan jam terbang untuk hasil yang maksimal dan tentunya menggunakan peralaan yang lebih banyak di bandingkan sablon digital.
  • Karena metode ini masih sangat manual, pemrosesan memakan waktu lebih lama, sehingga membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan sablon digital.
  • Sablon manual tidak cocok untuk digunakan untuk pekerjaan pemesanan satuan, karena harga peralatan yang banyak cukup mahal dan proses yang panjang. Sehingga sangat tidak cocok untuk sablon satuan.

Sablon plastisol atau manual bukanlah teknik atau metode yang paling praktis, tetapi masih menawarkan banyak keuntungan dibandingkan metode sablon digital, terutama yang mengharuskan Anda membeli mesin dengan harga mahal.

Namun, proses yang memakan waktu dan biaya produksi yang tinggi adalah pertimbangan lain yang perlu dipertimbangkan, terutama jika Anda memiliki modal yang cukup untuk membeli mesin dan ingin menawarkan pesanan kaos satuan.